Raja Lelembut Paling Di Takuti Ada Di Pati Jepara

PATI, TALIGAMA NEWS – Banyak khasanah budaya kita yang menarik untuk diulik. Kali ini kita mengulik tentang dokumentasi literasi yang mencatat tentang makhluk halus paling ditakuti di Jawa.
Informasi ini terdapat di ‘Serat Kidungan’ yang ditulis oleh Ki Ronggosutrasno yang diterbitkan oleh penerbit Tan Gun Swi, Kediri, tahun 1929. Karya tersebut memetik dan menyalin dari babon asli milik GKR Pembayun di Keraton Surakarta. Dijelaskan bahwa informasi-informasi dibuat pada pemerintahan Susuhunan Pakubuwono V.

Tidak ada maksud untuk mengarahkan pembaca agar mempercayai kekuatan gaib dari para dhedhemit atau lelembut tersebut. Tulisan ini adalah upaya mengenalkan karya-karya literasi klasik, kekayaan budaya bangsa.

Tulisan Ki Rongosutrasno berbentuk tembang-tembang macapat dalam bahasa Jawa baru, setebal 30 halaman. Buku itu terdiri dalam 7 pupuh (bagian) yang terbagi dalam 151 pada (bait tembang).

Baca juga:
Yuk! Kenalan dengan Raja-raja Lelembut di Jawa, Bali dan Madura

Uraian tentang nama-nama tokoh dhemit di Pulau Jawa berada di pupuh kedua yakni Sinom dalam 23 bait tembang.

Di bait pertama ditulis: apuranen sun angetang, lelembut ing nusa Jawi, kang rumeksa ing nagara, para ratuning dhedhemit, ….
(Mohon perkenan saya membilang/menyebut, lelembut di Pulau Jawa, yang menjaga praja (Mataram), para raja makhluk halus, …)

Selanjutnya disebut nama-nama para raja lelembut dan daerah-daerah yang ditinggali. Puluhan raja lelembut disebut nama dan daerahnya di seluruh Pulau Jawa, Bali, dan Madura.

Pada pupuh Sinom, pada 19-22, disebut secara khusus tentang raja lelembut yang paling menonjol dan disegani di antara para raja lelembut lainnya.

Raja lelembut yang disebut paling menonjol di adalah Dodolkawit yang menjadi penguasa daerah Pecabakan. Dari pelacakan detikJateng, belum diketahui di mana daerah Pecabakan tersebut. Namun penggambaran mengenai Dodolkawit dalam serat klasik tersebut sungguh menggetarkan:

Pecabakan Dodolkawit | kalangkung kasektenira | titihane jaran putih | Klacakra payungnèki | lar waja kekemulipun | pan samya rinajegan | respati rajegewesi | cemethine pat-upate ula lanang ||
Sinabetaken mangetan | ana lara teka bali | tinulak bali mangetan | mangidul panyabetneki | na lara teka bali | tinulak bali mangidul | ngulon panyabetira | ana lara teka bali | pan tinulak mangulon bali kang lara ||
Mangalor panyabetira | ana lara teka bali | tinulak ngalor parannya | manginggil panyabetneki | na lara teka bali | tinulak bali mandhuwur | mangisor panyabetnya | ana lara teka bali | pan tinulak bali mangandhap kang lara ||

(Di Pecabakan (ada raja lelembut) Dodolkawit, sangat menonjol kesaktiannya, kuda putih tunggangannya, berpayung kalacakra, berzirah sayap baja, berpagar perisai besi, cambuknya dari ekor ular jantan.
Jika (cambuk) dihentak ke timur maka malapetaka akan berbalik ke timur, dihentak ke selatan maka malapetaka akan berbalik ke selatan, dihentak ke barat maka malapetaka akan berbalik ke barat.
Dihentak ke utara maka malapetaka akan berbalik ke utara, jika dihentak ke atas maka malapetaka dari atas akan berbalik ke atas, demikian juga jika dihentakkan ke bawah maka malapetaka berbalik ke bawah).

Demit kang aneng Jepara | kalawan kang aneng Pathi | kalangkung kasektenira | keringan samaning dhemit | …. | Si Klunthung ing Jêpara | Gambiranom anèng Pathi |… ||

(Raja lelembut yang ada di Jepara dan yang berada di Pati sangat menonjol pula kesaktiannya. Sangat disegani oleh sesama raja lelembut, … (namanya) Si Klunthung di Jepara, Gambiranom di Pati). (Tim/RGT)

Tinggalkan Balasan