PATI, TALIGAMA NEWS – Desa Ketanggan merupakan desa di Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Desa yang diapit oleh 3 obyek wisata, waduk seloromo di selatan, waduk Gunung rowo di utara dan Agro wisata kebun jolong di barat.
Desa ketanggan yang penduduknya rata-rata beragama muslim dan mayoritas berpenghasilan dari petani, peternak dan perkebunan yang kental dengan tradisi kebudayaan nya.
Sabtu (30/7/2022) bertepatan dengan malam 1 suro (aboge jawa) masyarakat digemparkan lamporan. Lamporan adalah arak-arakan yang dilakukan masyarakat dengan membawa obor/oncor yang diiring mengelilingi desa. Tradisi ini dilakukan di desa ketanggan sudah lama namun pada 2 tahun pandemi covid dihentikan.
Dengan tradisi ini masyarakat mempercayai sebagai tradisi tolak balak untuk menghalau hal hal yang sekiranya mengganggu bagi para petani dan peternak di desa ketanggan.
Pawai obor yang diikuti anak anak dan pemuda diiringi gamelan dan Barongan (Teguh Laras) sebagai cucuk lampah/ pembuka jalan dan membasmi roh-roh jahat, yang di arak masyarakat sepanjang hampir 1km, sehingga membuat desa ketanggan menjadi membara. Pawai obor dengan berjalan kaki dimulai dari tapal batas desa (dk. Gondoriyo) sampai Balai desa Ketanggan.
Kepala Desa Ketanggan Teguh sutanto mengatakan “Tradisi Lamporan ini merupakan tradisi ritual tolak balak yang telah diuri-uri setiap masuk bulan suro untuk terhindar dari marabahaya, yang diharapkan masyarakat bisa makmur sejahtera.”
Ketua Panitia Soni mc juga mengatan “Tradisi Lamporan yang ke 3 kali ini semoga bisa menjadi agenda setiap tahunnya, setiap 1 suro dan diharapkan masyarakat desa ketanggan gemah ripah loh jinawi dan terhindar dari marabahaya” (Sartono)