LUMAJANG. Taligama News – Beberapa sopir truk meminta ganti rugi pasca mengisi BBM di SPBU Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Kamis (06/01/2022) malam. Hal itu dilakukan sejumlah sopir, karena mereka menduga BBM jenis bio solar yang dibeli, bercampur dengan air.
Akibatnya, beberapa kendaraan yang mengisi BBM, menjadi mogok tak jauh dari SPBU. Sedikitnya, ada sekitar sepuluh sopir yang komplain paska pengisian BBM.
Seperti yang disampaikan sopir truk, Edi, yang menjelaskan bahwa mobilnya mati, sesaat setelah mengisi BBM di SPBU Kedungjajang. “Solarnya kemungkinan bercampur air. Makanya, habis isi BBM, tiba-tiba mobil langsung mati, pak. Bahkan, banyak yang komplain ke Pom Bensinnya,” ujar Edi.
Hal senada juga disampaikan Sopir Truk bernama Heri, warga Simberwuluh. Mobil miliknya juga tiba-tiba mati, tak jauh dari SPBU, sesaat setelah mengisi BBM. Dirinya pun, minta ganti rugi pada manajemen Pom Bensin Kedungjajang.
“Baru berjalan beberapa meter, mobil langsung mati. Makanya, kita minta ganti rugi,” terangnya.
Pengawas Pom Bensin Kedungjajang, Agus, ketika dikonfirmasi mengatakan jika ada kiriman 8 KL dari tangki 4 Pompa 3 (bio solar.) “Kita sudah menjalankan SOP sesuai standar yang berlaku. Tapi, ternyata ada kontaminasi air. Sebenarnya, waktu datang bagus,” terangnya.
Anehnya jika memang ada bahasa kontaminasi dari pihak pengawas SPBU berarti ada kebocoran sehingga air masuk ke dalam tanki pendam SPBU di saat hujan datang,karena ia memaparkan di saat mobil tanki 8 kl datang bagus.Sedang saat SOP pembongkar di lakukan pastinya semple solar dari battem louding juga akan diambilnya.Jadi akan tahu apakah solar tersebut bercampur air atau tidak.
Saat ditanya berapa liter total BBM yang tercampur air, dirinya menyatakan tidak bisa memastikan. “Total kendaraan yang tercampur air bbmnya kurang lebih ada 10 kendaraan. Kita sudah tangani. Kita sudah panggil teknisi untuk perbaikan dan sudah kita kroscek juga. Nanti kita ada penggantian dan ada perbaikan plus penggantian,” paparnya.****