PROBOLINGGO, TALIGAMA.COM – Masyarakat suku “Tengger” yang bermukim di sekitaran gunung Bromo, sebagian besar masyarakat nya memeluk agama Hindu. Salah satu nya adalah warga masyarakat desa Sapikerep, kecamatan Sukapura.
Pada tanggal 25 September 2024, Masyarakat suku Tengger yang memeluk agama Hindu memperingati hari Raya Galungan. Hari Raya Galungan merupakan salah satu perayaan agama Hindu, yang dirayakan oleh umat Hindu di suku Tengger setiap 210 hari menurut kalender Umat Hindu.
Dalam memperingati perayaan Hari raya Galungan, umat Hindu Tengger melaksanakan nya di Pura ( tempat ibadah umat Hindu). seperti perayaan di Pura Dharma Shanti di desa Sapikerep, Terlihat sangat padat dan meriah. Didominasi oleh para pemuda dan pemudi, mereka mengenakan pakaian adat suku Tengger.
Ditemui setelah melaksanakan ibadah Galungan, Ferdi Andhiarta Prasetyo salah satu pemuda Pura Dharma Shanti menyampaikan. “Galungan kali ini jatuh pada hari Rabo tanggal 25 September 2024 atau tahun Caka 1946. Makna dari memperingati Perayaan Galungan adalah, memperingati dan merayakan hari kemenangan. Menang nya Dharma ( kebaikan ) melawan Adharma ( kejahatan).
Galungan dalam bahasa Jawa Kuno memiliki arti bertarung. Galungan disebut juga dengan “dungulan” yang artinya menang. “Jelas nya.
Masih menurut Siswa kelas 12-1 SMAN 1 SUKAPURA, “Galungan adalah hari di mana umat Hindu memeringati terciptanya alam semesta jagad raya beserta seluruh isinya. Sebagai ucapan syukur, umat Hindu memberi dan melakukan persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara (dengan segala manifestasinya).”tutupnya. (NDRE Biro Probolinggo)