Bagaimana tidak, pembangunan Kantor lapangan Futsal di Desa Mentor yang telah menelan dana sebesar Rp.100.000.000 (Seratus Juta Rupiah ) ini, masih terlihat mangkrak dan belum bisa digunakan.
Pembangunan kantor lapangan futsal yang anggarannya bukan sedikit, seharusnya bisa terealisasi dengan cepat. Agar kantor (kamar mandi, kantin dll) bisa secepat mungkin segera di manfaatkan, karena tidak sedikit dari para pemain/member Futsal yang mengeluh karena kamar mandi tidak ada, tempat istirahat tidak ada, dan hal itu akan berdampak pada keberlangsungan kegiatan di lapangan tersebut ke depan akan sepi dan bisa gulung tikar tidak bisa bertahan dalam jangka waktu panjang.
Menyikapi hal ini, aktivis LSM GMBI dan Team menilai, dalam realisasi proyek yang telah menghabiskan dana cukup fantastis itu, kuat dugaan terjadi praktek korupsi.
“Pembangunan kantor lapangan futsal yang anggarannya bukan sedikit itu tidak ada manfaatnya untuk masyarakat dan para member banyak yang mengeluh, karena tidak adanya Fasilitas yang diperlukan pemain Futsal,”ujar Warga.
Team yang tergabung dari LSM GMBI dan Media rencananya akan melaporkan hal tersebut ke Inspektorat Kabupaten Probolinggo terkait dugaan penyimpangan keuangan terhadap pembangunan kantor lapangan futsal.