PROBOLINGGO, TALIGAMA NEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo memastikan pelantikan kepala desa (kades) terpilih di 249 desa se-Kabupaten Probolinggo pada tanggal 13 April 2022 di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan.
Kepastian tersebut disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto selaku Ketua Panitia Kabupaten (Pankab) Pilkades serentak Kabupaten Probolinggo tahun 2022.
“Kalau di dalam Keputusan Bupati terkait dengan tahapan itu kita agendakan pelantikan di bulan Mei 2022. Namun demikian, dari hasil pelaksanaan pencoblosan sampai dengan akan dilaksanakannya pelantikan yang kita rencanakan pada 13 April 2022 nanti, jeda waktu satu bulan dalam rangka untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak puas itu sesuai tahapan yang diatur di Permendagri sudah mampu kita lalui,” katanya.
Menurut Heri, dimajukannya jadwal pelantikan kades terpilih ini dilakukan sesuai dengan saran dari Forkopimda yang meminta untuk mempercepat pelaksanaan pelantikan dengan pertimbangan supaya menjaga stabilitas wilayah Kabupaten Probolinggo.
“Apabila ada yang tidak puas terhadap calon-calon yang kalah, tidak lagi menuntut kepada panitia kabupaten untuk selalu menghitung ulang. Tetapi mereka bisa melakukan tuntutan hukum sesuai dengan mekanisme yang ada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN),” jelasnya.
Namun yang strategis jelas Heri, agar dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan serta pelayanan di desa ini lebih maksimal apabila dilaksanakan oleh kepala desa definitif.
“Sebab porsi, fokus, waktu dan lain sebagainya bisa lebih maksimal dari pada oleh Pj Kades. Jadi percepatan pelantikan kades terpilih ini dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan,” terangnya.
Heri menegaskan, pelantikan kades terpilih ini dilakukan di Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan dengan sejumlah saran dan pertimbangan dari Plt Bupati Probolinggo dan Forkopimda Kabupaten Probolinggo.
“Walaupun kita mempunyai Pendopo, tetapi kalau sekaligus melantik semua tidak akan cukup karena kita juga masih harus protokol kesehatan meskipun kasus kita sudah mulai rendah. Kalau di Madakaripura, pertimbangannya karena lantai 5 maka penggunaan lift nanti akan terlalu lama antrinya. Jika naik lewat tangga kasihan juga. Akhirnya pertimbangannya di Gedung Islamic Center yang bisa menampung kurang lebih 700 orang,” tegasnya.
Dalam pelantikan kades terpilih nanti terang Heri, ada yang langsung di GIC dengan menghadirkan kades terpilih dengan pendamping istri atau suami. Sementara Forkopimka, ketua panlih desa, ketua BPD desa dan PJ desa ini akan mengikuti secara virtual di kecamatannya masing-masing.
“Tidak mungkin kita mengundang mereka semua ke Gedung Islamic Center. Tidak enak juga kita memilih camatnya saja, sementara Pj Kades dan yang lain tidak. Sebab mereka sama-sama berbuat dan berjuang dalam rangka untuk mensukseskan pelaksanaan pilkades serentak kemarin,” ujarnya.
Terkait dengan seragamnya tambah Heri, persiapannya seminggu setelah pemilihan dan kades terpilih dikumpulkan dalam rangka untuk meminta menyiapkan seragamnya. Sebab Pemerintah Daerah tidak menyiapkan karena bukan APBD sehingga menyiapkan masing-masing.
“Waktu saya sampaikan yang imcumbent mau menggunakan yang lama tidak apa-apa. Tetapi kalau dirasa warna putihnya sudah memudar hendaknya membuat baru lagi. Kita tidak memaksa harus baru sesuai dengan kemampuan mereka. Tapi harapannya semua, namanya peristiwa sekali seumur hidup yang sacral, mungkin mereka akan memberikan penampilan yang terbaik,” pungkasnya.(Diskominfo/red)