Oknum Karyawan Rokok PT Sampoerna Menjadi Rentenir, Nasabah Yang Terjerat Hutang di Intimidasi Jika Ada Keterlambatan Cicilan

Jawa Timur587 Dilihat

PROBOLINGGO, TALIGAMA.COM,- Di era modern seperti saat ini keberadaan lintah darat atau rentenir dianggap masih menjadi solusi untuk masalah keuangan warga. Tapi bukannya menyelesaikan masalah, rentenir justru menambah masalah pelik karena utang tak kunjung lunas.
Seperti yang dialami oleh seorang Wanita  warga  .desa Sumberanyar , Dusun Pesisir, RT 029/RW 008, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Ia mengadu ke awak media TALIGAMA.COM, karena meminjam uang kepada seorang rentenir dengan atas nama INDAH warga desa Tanjung Kecamatan Pajarakan
Indah Seorang Karyawan Pabrik Rokok PT.SAMPOERNA di Keraksaan, Kabupaten Probolinggo juga meminjamkan uang kepada teman sepekerjaan sebagai karyawan Pabrik Rokok di wilayah Kraksaan juga Paiton di Kariyawan perusahaan pabrik rokok PT. APACHE ANI namun tak kunjung lunas sudah melebihi dari pembayaran cicilanya.
“Jadi wanita  ini dengan panggilan ANI warga desa Sumberanyar , Dusun Pesisir,RT 029/RW 008, Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo.selama satu tahun meminjam uang Rp 7.5 juta kepada rentenir, sampai total pinjaman Rp 34. juta. Korban bilang uang itu ia pinjam untuk modal usaha dan kebutuhan sehari-hari,” ujar Ani Kepada Awak media Taligama.com.
,”Saya Sudah mencicil angsuran tersebut pak Tapi Masih tetep Hutang saya tak kunjung lunas atau kurang dari pokok hutang saya.saya mau ajak duduk bersama,saya tetep akan mencicil semampu saya,tapi dikantor desa saya atau di kantor kepolisian.”Tutur Nasabah ANIK.
Dari awak media Taligama.com mengkonfirmasi Indah lewat what sapp untuk menggali informasi terkait keterangan dari nasabah pinjaman kepada Rentenir tidak ada bukti tertulis dari pinjaman maupun pembayaran nya.
,” Kenapa kok laporan ke pean,kan ini bukan  urusanya pean, Urusan sy  dengan  Mak ani , To the point aja,maksud pean Apa  chat saya ,,singkat SaJa, tujuan nya apa,” Tutur Indah.
,”Solusinya bayar tepat waktu, kan ini uang berputar, kalau sampai telat telat gini uang saya tidak bisa muter,” Ungkap Indah dengan jelas Ke Awak Media TALIGAMA.COM.
Dan perlunya penyerapan aspirasi dari masyarakat  bawah. Hal hal yang mengandung kesulitan masyarakat bawah, terutama diberikan edukasi tentang batasan sekala kebutuhan Primer, Sekunder, Tersier. Berikan sentuhan sentuhan kepada masyarakat agar bisa memahami kebutuhan mendesak dari berkeluarga.(Dodon)