Kisah Nenek 70 Tahun Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, Bantuan Tak Kunjung Datang

Jawa Timur149 Dilihat

PROBOLINGGO, TALIGAMA.COM – Senin, 28 Februari 22 Bantuan sosial (Bansos) untuk warga kurang mampu di tengah pandemi Covid-19 ternyata belum disalurkan secara merata. Bahkan, masih banyak warga miskin yang tidak terdata untuk mendapat bantuan. Salah satunya yakni SURIP (70) warga desa Sogaan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.

Dia hidup sebatang kara di rumah yang tidak layak huni , setelah suami meninggal dunia sejak puluhan tahun lalu.

Kondisi rumahnya sungguh memprihatinkan. Rumah yang sudah dimakan usia ini berukuran sekitar 4 x 7 meter. Rumah yang berdinding triplex dan beralas tanah itu kondisinya sangat memperhatinkan, gentingpun sudah banyak yang bocor, 

Mirisnya, janda lansia menempati rumah tidak layak huni tersebut, tidak adanya perhatian beberapa pejabat desa setempat khususnya, sedangkan sederet bantuan yang di gulirkan Kementerian Sosial (Kemensos) seperti BPNT dan PKH untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan untuk
mensejahterakan masyarakat,

“tidak,tidak pernah dapat bantuan kadang saya menangis disaat warga sekitar membawa telur,beras,ikan ayam yang di peroleh dari bansos,sedangkan saya hanya dapat menangis,” jelas surip di kediamannya,

Sedangkan untuk bertahan hidup dirinya menerima bantuan dari saudara dan warga sekitar, Memang tidak setiap hari, namun ada saja tetangga dan saudara yang mengantarkan makanan untuk saya,” imbuhnya.

Dirinya sangat mengharapkan bantuan tersebut bisa diterima sebagaimana yang telah dinikmati sejumlah warga tidak mampu di desa setempat.

Melihat keadaan sang nenek tersebut, salah seorang warga bernama Arrodi yang juga tinggal di lingkungan sekitar, berharap kepada pemerintah desa dan Dinas terkait melalui pemerintah Kabupaten probolinggo agar memasukkan nenek surip menjadi bagian dari bantuan sosial yang digulirkan oleh pemerintah pusat.

“Ya, kita berharap sekali nenek lansia ini mendapatkan bantuan, baik itu bantuan PKH, BPNT, Bansos atau bantuan sejenis lainnya,” harapnya.

“Saya ga tau pak,karena yang mendata bukan saya,tapi saya sudah sampaikan kepada pihak perangkat desa”.jelas wasik irday selaku RT setempat. (Sinar)