Ketua PAC PP Pakuniran Harapkan Terkait Gaduh Pupuk Segera Berakhir Dan Terungkap

Jawa Timur135 Dilihat

PROBOLINGGO TALIGAMA NEWS.COM – Minggu (14/5/2023). Saat Media ditemui di Kantornya Syaiyadi Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo saat dimintai tanggapannya soal kelangkaan pupuk bersubsidi, banyak hal yang disampaikan termasuk harapannya bagaimana agar petani tidak bingung lagi saat butuh pupuk.

“harapan kami agar gaduh pupuk ini segera usai karena, bagaimanapun dampaknya tetap pada petani. Bagi pihak yang terkait diharapkan betul betul serius mencari akar permasalahannya, apa sebenarnya yang menyebabkan pupuk langka dan sulit untuk didapat”, katanya serius

“Selain itu kami juga berharap kepada para kios dan distributor agar benar- benar mengalokasikan pupuk kepada petani sesuai dengan RDKK yang ada, karena kami juga sering menerima aduan dari masyarakat bahwa ada kios yang memang sengaja mempersulit petani, pupuk ada tapi dibilang tidak ada, ini kan tidak beres kalau begitu”,

Selain pada kios, Ketua PAC PP Pakuniran juga berharap kepada oknum distributor agar tidak ber main main dipersoalan pupuk ini

“Kami juga mendapat informasi bahwa kios bisa berbuat seperti itu karena distributornya juga tidak beres. Bahkan ada pengakuan salah satu pemilik kios mengatakan ada oknum distributor bermain juga”, tambahnya

“Informasi yang kami terima bahwa kios ditekan oleh distributor untuk mengikuti permainannya, misalnya jatah kios lima ton tapi, pupuk yang dikirim hanya dua ton, tapi distributor menekan kios untuk tanda tangani penerimaan barang sejumlah lima ton”, imbuhnya

“Jika APH mau membidik soal pupuk, mungkin yang harus di bidik kios dan distributor nakal itu”, pungkasnya

Salah satu kios ketika dimintai konfirmasinya terkait pernyataan Ketua PAC PP Pakuniran membenarkannya

“Betul mas, misalnya jatah kami 5 ton, tapi yang kami terima tidak sampai segitu. Jika tidak tanda tangan dan mengikuti kemauan distributor ijin kami diancam akan dicabut”, aku salah satu pemilik kios yang namanya tidak mau dipublikasi (ERVAN)