Dari kesatuan Brimob Detasemen C Pelopor Polda Jatim Ipda Rochmat Menghidupi 92 Anak Asuh

Jawa Timur121 Dilihat

MADIUN, TALIGAMA NEWS – Sebagai Anggota Polri, tugas Ipda Rochmat Tri Marwoto sudah cukup berat. Dia bertanggung jawab untuk mengayomi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Namun, bagi polisi yang pernah menjadi anggota Brimob Detasemen C Pelopor Polda Jatim yang bermarkas di Madiun ini urusan ukhrawi lebih penting dari duniawi.

Untuk itulah, meski sudah mengemban tugas berat sebagai polisi, dia sekaligus ikhlas menjadi seorang ayah dari 92 anak asuh dengan berbagai karakter.

Imron (60), tetangga masa kecil Ipda Rochmat Tri Marwoto mengatakan, polisi itu adalah sosok yang sangat beruntung. Dia tidak mengira sosok Ipda Rochmat Tri Marwoto bisa membawa nama baik kepolisian dengan ketulusannya mengangkat banyak anak asuh.

“Panggilannya bukan Mamat tapi Mamak dulu itu. Sangat bagus nasibnya. Seingat saya dulu masuk Brimob daftar Calon Tamtama (Catam) sekarang punya banyak anak asuh. Sering didatangi Kapolda. Ada yang diasuh sejak bayi, baru lahir juga ada,” kata Imron.

Imron yang tinggal di desa tempat tinggal orang tua Rohmat berharap, polisi itu bisa menjadi teladan polisi lain.

“Kalau saya satu kampung dengan orang tuanya Pak Rochmat, itu rumah ibunya jarak hanya sekitar 50 meter dari rumahnya Rochmat memang berbatasan dengan desa Grobogan,” terangnya.

Pada 2018 lalu, Ipda Rochmat pernah mendapat pujian dan apresiasi dari banyak pihak karena menjadi orang tua asuh dari total sebanyak 79 anak asuh.

Pria yang mulai mengangkat sejumlah anak asuh sejak 2007 silam hingga 2022 itu bahkan telah mengentaskan mereka sehingga mandiri, menyisakan 9 anak saja.

“Jumlah terakhir saat ini ada 92 anak asuh saya. Itu dari 2007. Sekarang tinggal 9 karena sebagian sudah mandiri. Sudah bekerja dan ada yang sudah berkeluarga,” katanya.

Beragam karakter anak asuh dia angkat. Ada yang sejak masih balita, maupun sudah usia mahasiswa. Kini sebagian dari mereka sudah hidup mandiri menjadi polisi, guru maupun PNS.

“Anak-anak asuh saya beragam, dari mulai balita hingga saat mereka masih SD, SMA, ada yang duduk di bangku kuliah. Alhamdulillah beberapa sekarang sudah bisa hidup mandiri,” kata Rochmat.

Warga Desa Klagen Serut Kecamatan Jiwan, Madiun itu mengatakan, hal yang memotivasi dirinya untuk menjadi orangtua asuh adalah bekal di akhirat.

“Ya kewajiban kita sebagai makhluk hidup saling tolong menolong kepada semua orang. Karena nanti meninggal dunia kita tidak membawa apa-apa kecuali doa dari anak-anak kita,” papar Rochmat.

Pria 45 tahun itu mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan anak asuh mulai makan hingga sekolah dia harus membuka kios buah yang sebagian dagangannya dari hasil kebun sendiri.

“Kalau mengandalkan gaji tentu belum cukup. Yang penting ikhlas. Alhamdulillah rezeki selalu ada. Pernah juga sempat gadaikan sertifikat, utang bank untuk biaya anak-anak,” ujarnya.

Rochmat saat ini telah memiliki 18 cucu dari 9 anak asuhnya yang telah menikah. Untuk anak kandung hanya satu dari istrinya Helmiyah.

“Cucu sudah 18 karena ada 9 anak asuh yang telah menikah alhamdulillah semuanya rezeki,” ujarnya.

Berkat keikhlasannya mengasuh 92 orang anak itulah dia mendapatkan beragam keberuntungan. Dari kesatuan Brimob Detasemen C Pelopor Polda Jatim dia sempat dapat amanat bergabung di Polres Madiun sebagai Kanit Reskrim Polsek Kare

Tahun lalu dia kembali mendapat tugas negara dari Divisi Hubungan Internasional Brigjend Pol Khrisna Murti menjadi bagian dari pasukan pengawalan bantuan kemanusiaan PBB.

Sejak 11 September 2021 hingga 14 September 2022 mendatang dia masih akan bertugas sebagai bagian dari pasukan pengawalan bantuan kemanusiaan PBB di Kota Bangui, Republik Centra Afrika.

“Alhamdulillah dapat tugas dari pak Krisna Murti untuk memfasilitasi secara cepat, penuh, dan aman pengiriman bantuan kemanusiaan. Yakni Perlindungan terhadap personel, instalasi, peralatan dan pergerakan milik PBB,” kata Rochmat.

Rochmat mengaku dirinya tidak menyangka, berkat keikhlasannya mengasuh puluhan anak asuh dia beberapa kali mendapatkan apresiasi. Mulai dari penghargaan dari atasannya, diberangkatkan umrah, hingga disekolahkan agar pangkatnya bisa naik.

“Alhamdulillah berkat disekolahkan Bapak Kapolda saya sekarang Ipda. Penghargaan selain dari Kapolda juga dari bapak Kapolri, Lemkapi (Lembaga Kajian Kepolisian), juga dari Kick Andy Heroes 2017,” katanya.(humas/rn)