Cooling System, Kapolres Probolinggo Silaturahmi ke Pengasuh Ponpes Nurul Jadid Paiton

Berita, Jawa Timur389 Dilihat

 

PROBOLINGGO, TALIGAMA.COM – Kepolisian Resor Probolinggo menggandeng para ulama Kabupaten Probolinggo sebagai upaya “cooling system” dengan memberikan siraman rohani guna meredam isu-isu negatif yang berkaitan dengan Pemilu 2024.

Salah satu langkah yang dilakukan dalam mewujudkan program tersebut yakni Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana yang silaturahmi ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH. Moch Zuhri Zaini, Kamis (1/2/2024).

Kedatangan Kapolres Probolinggo bersama Kasat Intelkam dan Kapolsek Paiton itu untuk meminta doa dan memohon dukungan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat pada Pemilu Serentak yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

“Kami mohon doa dan dukungan untuk mewujudkan Kabupaten Probolinggo tetap aman, nyaman, dan kondusif saat Pemilu 2024,” kata Kapolres Probolinggo.

Kapolres Probolinggon juga menambahkan bahwa silaturahmi dengan KH. Moch Zuhri Zaini juga bertujuan untuk mempererat sinergitas antara pondok pesantren dan kepolisian agar Kabupaten Probolinggo tetap kondusif sehingga proses demokrasi berjalan lancar, damai, dan sejuk.

“Dukungan para kiai, ulama, habaib dan seluruh elemen masyarakat sangatlah penting untuk kami dalam menjaga situasi kondusif khususnya di Kabupaten Probolinggo,” tutur AKBP Wisnu.

Sementara itu, KH. Moch Zuhri Zaini menyambut baik kegiatan silaturahmi Kapolres Probolinggo dengan para ulama dan tokoh agama di Kabupaten Probolinggo.

Menurut KH. Moch Zuhri dengan bersilaturahmi, sinergitas terbangun dengan kuat untuk menjaga kondusifitas di Kabupaten Probolinggo.

“Para ulama merupakan mitra pemerintah dan aparat keamanan. Ke depan kita terus bersinergi untuk menjaga Kabupaten Probolinggo sejuk, aman, dan nyaman,” ucap KH. Moch Zuhri Zaini.

Ia juga berpesan agar seluruh elemen Masyarakat tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan serta kekeluargaan meski beda pilihan dalam Pemilu 2024 nanti.

“Beda pilihan boleh, perpecahan ya janganlah, tetap satu saudara,”tutur KH. Moch Zuhri. (Red)