PROBOLINGGO,TALIGAMA.NEWS – Camat Pakuniran Memberikan Tempat kepada warga untuk melakukan Rapat dengan warga Desa Pakuniran, Dusun Bayur, Kecamatan Pakuniran, kabupaten Probolinggo, warga Dusun Bayur akan melancarkan aksi demo tolak terhadap aktivitas tambang urug dan Penggilingan Batu di wilayah Pakuniran setempat, agar segera ditutup dan Aksi demo tersebut akan dilaksanakan pada Selasa 07 Mei 2024, tepatnya pukul 10.00 WIB di kantor Kecamatan Pakuniran. Camat Pakuniran Imron Rosyadi Beserta Sekcam (Sekertaris Kecamatan) Zainuri, sebelum aksi demo tersebut akan memberikan ruang untuk berkoordinasi sebelum aksi demo, warga merasa senang atas kepedulian terhadap Bapak Camat memberikan tempat, hanya warga menyayangkan beberapa tokoh Masyarakat tidak Hadir pada saat rapat tersebut.
Menurut Hariyanto Dodon yang ikut serta dalam undangan rapat tersebut mewakili sebagai warga pakuniran dan juga sebagai sebagai Jurnalis di Media NASIONAL TALIGAMA.NEWS,
Hariyanto mengatakan,”Kegiatan warga kali ini sudah diperhatikan dan diberi ruang oleh Bapak Camat merupakan suatu kehormatan dengan adanya akan ada aksi demo yang kedua kalinya dari warga dusun Bayur, sebelumnya untuk aksi demo sudah diberikan waktu 7 hari atau 1 minggu dari rapat warga.” Kata Hariyanto Dodon.
“Yang jelas keterangan dari warga para tokoh yang dipercaya oleh warga, kenapa tidak hadir??, sepertinya ada Dugaan mengintimidasi jadinya warga jadi takut untuk hadir yang utama adalah Tokoh masyrakat SIpul,”Tuturnya.
Hari senin Ibu Eka warga dusun Bayur juga geram menuntut kompensasi yang dijanjikan dari tambang PT FLASH bersama warga lainnya dusun bayur desa pakuniran siap hadir hari selasa sebagai perwakilan emak emak atau tokoh masyarakat,
“Saya akan hadir besok dikantor kecamatan pak, karena saya mendengar yang warga mau dipenjarakan yang disampaikan oleh pengacara tambang PT FLASH, dan Pak Dodon sudah tidak ada kabar lagi terkait warga terdampak tambang PT FLASH.,”Tutur ibu Eka.
“Aktifitas tambang urug yang digunakan untuk pembangunan jalan tol ini mengakibatkan kerusakan lingkungan dan mengakibatkan gangguan napas karena debu yang beterbangan,” Ucap Ibu Eka.
Sebelumnya saat rapat pertama warga dan tokoh masyarakat, Sipul telah meminta pada kades Pakuniran untuk menyelesaikan warganya yang terdampak tambang tersebut, Kades Pakuniran Ahmad Fauzi, sampai saat ini sama sekali tidak ada kabar.
Warga dusun Bayur mempertanyakan hasil penyelesaian akan seperti apa dari pihak tambang PT FLASH untuk kompensasinya. ( Red Tim)