DEMAK, TALIGAMA NEWS – Kenalkah anda Anggota Polri saat panas hujan, pagi, sore sampai malam hari selalu ada di Ganefo?
Menjalin Silaturahmi, Kepala Kejati NTB Kunjungi Lombok Utara. Senggigi Berbenah, Pemerintah kabupaten Lobar Gelontorkan Anggaran 45 Milyar.
DPRD Gelar Paripurna 3 Raperda Usulan Gubernur NTB, Macet, semrawut, susah diatur itulah fenomena terjadi di perlintasan kereta api Ganefo jalan raya Semarang Purwodadi tepatnya di Jalan Raya Kembangarum Mranggen Demak.
Situasi itu terjadi pagi hari saat kaum pekerja informal memulai aktivitas kerjanya menuju semarang dan sore hari saat mereka pulang,
dibalik situasi tersebut ada sosok anggota Kepolisian Republik Indonesia yang selalu ada yaitu Aiptu Muh Yasin, Personel unit Lantas Polsek Mranggen Polres Demak
Bagi masyarakat pengendara yang melewati Jalan raya ganefo tentunya tidak asing dengan nama Pak Yasin, ia selalu ada belbagai kondisi baik panas dan hujan bukan menjadi halangan untuk mengabdi pada masyarakat.
Walaupun kepercayaan masyarakat Indonesia kepada Polri saat ini menurun, kita patut berterima kasih kepada Aiptu Yasin dengan pengabdian dan dedikasinya menjalankan tugas dengan rasa tulus ikhlas.
Kembali dengan situasi di perlintasan ganepo, lalu lintas macet penyebabnya sangat komples diantaranya pasar di pinggir jalan, rel double track menuju Surabaya dan rel menuju ke Solo.
Selain itu terdapat banyak lembaga pendidikan yang ada di sekitar Genefo dari TK sampai SMA. Mengenai inspirasi melayani masyarakat ia berpendapat bahwa pengabdian itu semua ia lakukan hanya untuk kepentingan orang banyak, hanya itu yang bisa saya berikan kepada masyarakat pengguna jalan yang melewati Jalan Ganepo
Sedangkan niat awal melakukan itu semua ia mendapat nasehat dari seniornya dulu saat bertugas di Satlantas Polwiltabes Semarang
Ia pernah melakukan aksi yang kontroversial di perlintasan Ganefo pada beberapa tahun 2008 lalu, yaitu dengan menabur ikan lele di genangan air di area perlintasan ganepo, tentunya hal tersebut menimbulkan pro kontra dari masyarakat.
Adapun alasan aksi itu sebagai bentuk protes warga, karena jalan yang berlobang disamping perlintasan rel itu rusak parah sudah lama namun tak kunjung diperbaiki sehingga sering terjadi kecelakaan dan kerap memakan korban.
Terkait aksi menaburkan lele itu mendapat apresiasi dari Kasatlantas Polres Demak saat itu yaitu AKP Christian Lolowang. Cristian menilai tindakan yang dilakukan anggotanya patut mendapat apresiasi, karena apa yang ia lakukan merupakan salah satu bentuk protes dan aspirasi masyarakat serta kepedulian Polri kepada masyarakat pengguna jalan.
Bahkan ada kejadian mengharukan yang dilakukan ia saat menjalankan pengaturan lalu lintas yaitu sepeda motor dinas yang sehari hari digunakan ia sembunyikan di tempat yang jauh, sepintas kita punya pemikiran negatif, kenapa motornya disembunyikan?
Ternyata sepeda motor ia sembunyikan dengan alasan supaya para ibu tidak memberikan gantungan ke sepeda motornya. Sebab kalau masyarakat tahu itu sepeda motor ia pasti akan diberikan bungkusan plastik yang isinya sayur mayur, nasi bungkus dan lain-lain.
Semoga dengan tulisan ini bisa dijadikan suri tauladan bagi Polri maupun masyarakat untuk meningkatkan kesadaran berkendara baik ada petugas maupun tidak ada petugas.
Cerita macet telah usai, Pembangunan jembatan layang (Fly Over) Genepo sepanjang 780 meter telah selesai dan diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada hari kamis tanggal 13 Oktober 2022.
Gubernur Ganjar mengatakan pembangunan jembatan layang Ganepo menelan anggaran sebesar Rp109.03 miliar dan berharap cerita dulu macet pol-polan, dan semrawut telah usai.
“Untuk pak Polisi yang bertugas diperlintasan Ganefo, Mranggen Demak, kami haturkan terima kasih. Selamat menunaikan tugas dengan baik. Tuhan memberkati Anda, keluarga Anda, dan seluruh keluarga besar POLRI dimana saja”, Ujarnya.(MK)