PROBOLINGGO, TALIGAMA.NEWS – Berkembangnya isu tentang adanya blokadeĀ akses jalan menuju dilokasi tambang galian CĀ batu kali di desa Patemon, kecamatan pakuniran, kabupaten Probolinggo, provinsi Jawa timur. Minggu, 05/06/2022.
Ketua “IWP” Ikatan Wartawan Probolinggo bersama tim investigasi Kebersamaan dengan Media Nasional Taligama.News turun langsung kelokasi sebagai bukti akan kebenaran dilapangan, alhasil, benar apa yang menjadi isu tersebut, jalan menuju tambang galian C batu kali secara manual tersebut ditutup oleh beberapa oknom LSM bersama oknom perangkat desa setempat.
Menurut salah satu warga yang yang enggan namanya dipublikasikan mengaku, selama ini mengantungkan hidupnya sebagai penambang batu kali dan pasir mengatakan kepada tim media, Sabtu, 04/06/2022, saya menambang sudah kurang lebih dari 13 tahun, kadang dalam sehari saya mampu mendapatkan penghasilan dari tambang tersebut sebesar Rp. 110.000 ribu, namun, kali ini pendapatan saya menurun dan bahkan tidak lagi bekerja karena ada oknom perangkat desa patemon atas nama ” Makruf, bersam Salmet, dan oknom LSM yang menutup jalan yang menuju ke lokasi tambang, jelas mereka tidak merasa dirugikan karena mereka tidak kerja menambang, kalau saya serta masyarakat yang lain sangat berdampak pengaruhnya dengan penutupan akses jalan ini, yang seharusnya saya bekerja kan tidak bekerja pak, ayolah jangan ganggu pekerjaan saya, ini adalah pekerjaan saya satu satunya sebagai penambang tradisional. Ucap warga penambang. Sabtu, 04/06/2022.
Kepala Desa Patemon, Muhammad saat di hubungi melalui pesan singkat accoot jejaring soaial whatsapp mengakui warga resah terhadap aktivitas tambang yang sudah menjadi persoalan, dalam beberapa hari terakhir ini, Maaf ya kanapa maz.itu terkait dengan permintaanx warga.maaaf maz.ini siapa.maaf maz semuanya itu permintaan rakyat saya, Itu saya tutup BUMDES yang berjalan nantik desa pingin pingin punya aset juga .maaf maz.sampean tadi bukannya sama joyo. Jelas kades patemon.
Sebelum penutupan ini terjadi kades patemon mau pinjam uang sebesar Rp, 300.000.000 kepada kyai hafid, nyuruh saya dan gus joy bilang ke kyai hafid, setelah saya bilang kepada kyai, kyai nanya kepada saya jaminannya apa, sebelum ada jawaban yang pasti dari kyai hafid, moro moro akses jalan ini sudah ditutup oleh perangkat desa yang bernama makrup, dan oknom LSM atas nama Slamet, dan lain lain. Ungkap, “gafur, penjaga tambang, kepada Tim media.(Sayadi)