BANGKALAN, TALIGAMA.COM – Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Meningkatnya kasus PTM secara signifikan diperkirakan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan tahun 2022, capaian pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Blega sebanyak 45%. Capaian ini masih jauh dari target sebesar 100%.
Salah satu kebijakan pengendalian PTM saat ini adalah melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM berbasis masyarakat dengan melakukan deteksi dini. Namun, meskipun sudah dilaksanakan Posbindu PTM tiap satu bulan sekali di desa ternyata masih belum mencapai target sasaran. Hal ini dikarenakan Masyarakat kurang paham tentang pentingnya Posbindu, Petugas melakukan Posbindu dengan jadwal yang tidak rutin disetiap bulannya, Sarana dan Prasarana untuk kegiatan Posbindu kurang lengkap karena beberapa Desa belum didukung oleh Dana Desa, selain itu juga dipengaruhi oleh letak Posbindu bagi sebagian masyarakat yang terlalu jauh sehingga tidak bisa dijangkau.
Maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan cakupan deteksi dini pada usia produktif salah satunya dengan melakukan deteksi dini (POSBINDU) pada semua dusun di setiap Desa, meningkatkan frekuensi penyuluhan pada masyarakat, melakukan pendekatan pada Aparatur Desa agar kegiatan Posbindu dapat dibantu oleh Dana Desa, serta Petugas menyepakati jadwal Posbindu yang akan dilakukan setiap bulan dengan Masyarakat. Oleh karena itu kami melakukan inovasi yaitu Sugar Dedi Mau Disun (Sehat Bugar dengan Deteksi Dini Masyarakat Usia Produktif dari Dusun ke Dusun) yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan cakupan deteksi dini pada usia produktif.
Setelah melakukan uji coba yang dilakukan pada bulan Januari – Maret 2023 di 3 desa dan 6 dusun pengaplikasian inovasi tersebut dapat dinyatakan berhasil.
Sehingga inovasi tersebut diaplikasikan di 19 desa dan 106 dusun yang lain pada bulan Mei – Desember 2023 untuk meningkatkan cakupan skrining masyarakat usia produktif.
Hasil Inovasi
Berdasarkan target sasaran skrening usia produktif sebesar 33.989 jiwa, hasil setelah dilakukan inovasi sebesar 33.649 jiwa ( 99% ) ada peningakatan sebesar 50% dari tahun lalu.
Reporter : Mariatul