Proyek Pembangunan Kantor Lapangan Futsal Anggaran POKIR 2023 di Desa Mentor Diduga Sarat Korupsi

PROBOLINGGO, TALIGAMA.COM – Realisasi pembangunan proyek Kantor lapangan Futsal yang memakai anggaran dari POKIR (Pokok Pokok Pikiran Anggota DPRD), senilai 100 Juta di Desa Mentor Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, diduga sarat indikasi kecurangan dan Mangkrak hampir Satu Tahun.
Lapangan terkesan terbengkalai dan banyak mendapatkan komplain dari para pemain Futsal, khususnya pemain Futsal dari daerah lain. Selasa (30/01/2024).

Bagaimana tidak, pembangunan Kantor lapangan Futsal di Desa Mentor yang telah menelan dana sebesar Rp.100.000.000 (Seratus Juta Rupiah ) ini, masih terlihat mangkrak dan belum bisa digunakan.

Pembangunan kantor lapangan futsal yang anggarannya bukan sedikit, seharusnya bisa terealisasi dengan cepat. Agar kantor (kamar mandi, kantin dll) bisa secepat mungkin segera di manfaatkan, karena tidak sedikit dari para pemain/member Futsal yang mengeluh karena kamar mandi tidak ada, tempat istirahat tidak ada, dan hal itu akan berdampak pada keberlangsungan kegiatan di lapangan tersebut ke depan akan sepi dan bisa gulung tikar tidak bisa bertahan dalam jangka waktu panjang.

Menyikapi hal ini, aktivis LSM GMBI dan Team menilai, dalam realisasi proyek yang telah menghabiskan dana cukup fantastis itu, kuat dugaan terjadi praktek korupsi.

LSM GMBI dan awak media Taligama news mencoba untuk menemui untuk mengklasifikasi Kepala Desa Mentor Hasan, namun Hasan selaku kepala desa tidak ada di kantor dan selalu berada di luar.

Mangkraknya proyek pembangunan kantor ini jadi tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Pasalnya selain tak ada asas manfaat, proyeknya mangkrak dan juga dinilai menyia-nyiakan anggaran dan pemborosan anggaran.Seperti yang disampaikan oleh salah satu Member sangat menyayangkan program Pemerintah Desa Mentor yang membangun Kantor lapangan Futsal, yang tidak mendatang feedback ekonomi bagi masyarakat.

“Pembangunan kantor lapangan futsal yang anggarannya bukan sedikit itu tidak ada manfaatnya untuk masyarakat dan para member banyak yang mengeluh, karena tidak adanya Fasilitas yang diperlukan pemain Futsal,”ujar Warga.

Team yang tergabung dari LSM GMBI dan Media rencananya akan melaporkan hal tersebut ke Inspektorat Kabupaten Probolinggo terkait dugaan penyimpangan keuangan terhadap pembangunan kantor lapangan futsal.

Dilain pihak. Kepala Desa setempat belum dapat dikonfirmasi oleh media ini hingga berita ini dimuat. Bersambung….
(Team)